Senin, 18 Januari 2016

Tutorial Cara Mengganti Port Apache dan MySQL di XAMPP

Secara default, web server Apache dalam aplikasi XAMPP menggunakan port 80, sedangkan MySQL server menggunakan port 3306. Dalam tutorial kali ini kita akan membahas cara mengganti kedua port ini serta memodifikasinya agar tetap bisa diakses menggunakan phpMyAdmin.

Kenapa harus mengganti port Apache dan MySQL?

Terdapat beberapa alasan kenapa kita ingin mengganti port bawaan XAMPP ini. Misalnya ingin menjalankan beberapa aplikasi XAMPP secara bersamaan. Atau lebih tepatnya menjalankan beberapa web server sekaligus.
Alasan lain karena web server apache gagal berjalan disebabkan error atau hal lain, seperti yang telah dibahas pada tutorial cara mengatasi error XAMPP: Port 80 in use by “Unable to open process”.
Secara default, apache bawaan XAMPP menggunakan port 80 dan 443 (untuk SSL). Sedangkan MySQL server menggunakan port 3306, seperti gambar berikut:
Port normal apache dan mysql bawaan xampp
Kita akan mencoba menukar port-port ini.

Cara Mengubah Port Default Apache di XAMPP

Untuk mengubah port default apache, kita harus mengedit file konfigurasi apache, yakni file httpd.conf. Untungnya, di XAMPP Control panel telah disediakan shortcut file setingan ini. Apabila web server apache sedang berjalan, silahkan matikan terlebih dahulu.
Klik tombol config pada bagian actions XAMPP, dari menu yang tersedia, klik Apache (httpd.conf). Akan tampil file konfigurasi apache di Notepad. Kita tinggal mengubah beberapa pengaturan.
Klik tombol config pada apache untuk membuka httpd.conf
Dalam contoh kali ini saya akan mengubah port apache dari 80 menjadi 8080. Namun pada prakteknya kita bebas ingin menggunakan port apa saja, (selama tidak bentrok dengan aplikasi lain). Anda bisa mengubahnya menjadi 81, 8888, atau 999.
Pada file httpd.conf yang telah terbuka, Cari baris “Listen 80”, kemudian ubah angka 80 ini menjadi port baru, misalnya menjadi “Listen 8080“.
Tukar listen port apache
Masih di file yang sama, cari baris “ServerName localhost:80” kemudian ubah menjadi “ServerNamelocalhost:8080“. Simpan pengaturan, dan tutup file ini.
Untuk mencari baris perintah ini akan lebih mudah jika kita menggunakan fitur find di notepad (CRTL + F), kemudian tinggal ketik angka port seperti 80 atau 443.
Langkah selanjutnya adalah mengubah pengaturan port SSL apache, dimana defaultnya menggunakan port 443. Caranya hampir mirip. Kembali klik tombol config pada bagian actions XAMPP, dari menu yang tersedia, kali ini klik Apache (httpd-ssl.conf). File tersebut akan kembali terbuka di notepad.
Klik tombol config pada apache untuk membuka httpd-ssl.conf
Carilah baris “Listen 443” dan ubah menjadi “Listen 4433”. Sama seperti port yang lain, kita bisa menggunakan port apa saja. Nomor 4433 yang saya pilih hanya salah satu contoh saja.
Masih di file yang sama, cari baris “virtualhost_default_:443” kemudian ubah menjadi “virtualhost_default_:4433“, dan terakhir cari baris “ServerName localhost:443” dan ubah menjadi “ServerName localhost:4433“. Simpan pengaturan dan tutup file ini. Perubahan port Apache sudah selesai!
Tukar listen port ssl apache
File settingan apache ini sebenarnya bisa diakses secara manual pada folder instalasi_xampp\apache\conf. Jika XAMPP diinstall di C:\xampp, maka lokasi foldernya akan berada di C:\xampp\apache\conf.
Untuk memastikan, silahkan jalankan web server apache menggunakan XAMPP Control Panel. Jika pada bagian port sudah berubah menjadi 8080 dan 4433 dan tidak ada error berarti kita telah sukses mengubah port apache.
Port apache telah berhasil diubah
Apabila terdapat pesan error di bagian bawah XAMPP Control Panel, anda bisa mengabaikannya selama module apache sudah berwarna hijau seperti tampilan diatas.

Namun bagaimana cara mengakses web server ini?

Caranya adalah dengan menambahkan angka port setelah penulisan http://localhost. Sebagai contoh, karena saya menggunakan port 8080, maka alamatnya menjadi http://localhost:8080. Jika terdapat folder situsku di htdocs XAMPP, alamat folder tersebut akan menjadi http://localhost:8080/situsku.
Apache sukses diakses

Cara Mengubah Port Default MySQL di XAMPP

Setelah mengubah port apache, kali ini kita mengubah port MySQL. Secara default, MySQL Server menggunakan port 3306, dalam contoh ini saya akan mengubahnya menjadi 3307.
Cara mengubah port MySQL hampir sama dengan mengubah port apache, namun kali ini kita harus mengedit file setingan my.ini. Silahkan klik tombol config pada bagian actions XAMPP Control panel, kemudian pilih my.ini.
Klik tombol config pada mysql untuk membuka my.ini
File setingan MySQL my.ini akan tampil di notepad. Kali ini kita akan mencari baris:
# The following options will be passed to all MySQL clients
[client]
# password      = your_password
port            = 3306
socket          = "C:/xampp/mysql/mysql.sock"
Kemudian ubah port = 3306 menjadi port = 3307
Tukar port mysql server
Masih di file yang sama, kali ini cari baris:
# The MySQL server
[mysqld]
port= 3306
socket = "C:/xampp/mysql/mysql.sock"
Ubah juga baris port = 3306 menjadi port = 3307. Save file my.ini, kemudian jalankan MySQL Server dari XAMPP Control Panel. Jika tidak ada masalah, nomor port akan tertera di XAMPP Control Panel.
Port mysql telah berhasil diubah
Sebagai pembuktian, mari kita coba mengakses phpmyadmin:
PHPmyadmin error
Apa yang terjadi? Hal ini terjadi karena kita mengubah port default dari MySQL, jadi terdapat 1 file konfigurasi lagi yang harus diubah agar phpMyAdmin bisa mengakses MySQL Server.
File settingan MySQL ini (my.ini) bisa diakses secara manual pada folder instalasi_xampp\mysql\bin. Jika XAMPP diinstall di C:\xampp, maka lokasi foldernya akan berada di C:\xampp\mysql\bin.

Cara Mengubah Setingan Port MySQL untuk PHPmyadmin

Agar PHPmyadmin bisa mengakses database MySQL, kita harus ubah file pengaturannya. Caranya, klik menu config dari XAMPP Control panel (pada baris apache), kemudian pilih phpMyAdmin (config.inc.php).
Menu config phpmyadmin
Pada file config.inc.php ini cari baris:
/* Bind to the localhost ipv4 address and tcp */
$cfg['Servers'][$i]['host'] = '127.0.0.1';
$cfg['Servers'][$i]['connect_type'] = 'tcp';
Ubah menjadi:
/* Bind to the localhost ipv4 address and tcp */
$cfg['Servers'][$i]['host'] = '127.0.0.1:3307';
$cfg['Servers'][$i]['connect_type'] = 'tcp';
Save file config.inc.php, kemudian coba restart apache dan MySQL. Kali ini phpMyAdmin sukses berjalan.
PHPmyadmin sukses terhubung
File settingan phpMyAdmin ini (config.inc.php) bisa diakses secara manual pada folder instalasi_xampp\phpMyAdmin. Jika XAMPP diinstall di C:\xampp, maka lokasi foldernya akan berada di C:\xampp\phpMyAdmin.

Dalam tutorial kali ini kita telah mempelajari cara mengganti port default web server apache dan MySQL Server dari aplikasi XAMPP. Dengan demikian beberapa web server apache bisa berjalan pada saat bersamaan dengan menggunakan port yang berbeda-beda.

source: http://www.duniailkom.com/tutorial-cara-mengganti-port-apache-dan-mysql-di-xampp/

Rabu, 13 Januari 2016

The requested URL was not found on this server



Hi all... I had the same sort of issue when I copied my files from one host to another... Back Office was working but not the Front.
After struggling for sometime i kinda found a way around the issue... (maybe luck  :) )

I just enabled "Friendly URL" under PREFERENCE > SEO & URLs and it worked for me...

Give it a try and l me know if you haven't found the answer yet and also if you have found a better way....








 




:)

Jumat, 08 Januari 2016

Memindahkan Prestashop versi 1.5 dari localhost ke server hosting

Memindahkan prestashop 1.5 – Setelah sebelumnya saya membuat tutorial dan panduan tentang bagaimana cara memindahkan Prestashop versi 1.4 dari localhost komputer Anda ke online server / hosting atau dari satu server ke server yang lain (buat anda yang mau pindah hosting), sekarang saya akan memberikan tutorial mengenai bagaimana cara memindahkan Prestashop 1.5 ke atas dari localhost komputer Anda ke online server.
Banyak alasan beberapa orang memilih menginstall dan mensetting web prestashopnya di Localhost terlebih dahulu dibanding langsung melakukannya di server, diantaranya adalah lebih cepat, dan jika ada masalah error bisa di fix secara offline, jadi user Anda tidak melihatnya.
Lalu bagaimana jika sudah selesai setting dan ingin mengupload ke server untuk di onlinekan? Apa saja yang harus kita lakukan dan tools apa saja yang kita perlukan? Baiklah langsung saja kita mulai.

A. Export Database

  1. Export database anda di localhost melalui PhpMyadmin. Ketik “localhost/phpmyadmin” pada browser (terlebih dahulu pastikan SQL dan apache pada XAMPP / WAMPP anda sudah ON agar localhost bekerja).
  2. Setelah PhpMyadmin terbuka, pilihlah nama database tempat web kita berada.
  3. Klik tab “Export”, lalu pilih tombol “Go” kemudian save di folder mana saja di komputer anda.

B. Import database ke web server

  1. Anda haru memiliki akses ke cPanel hosting anda untuk membuka PhpMyadmin di server. FTP client hanya untuk mentransfer file. Jadi akses ke cPanel adalah sebuah keharusan.
  2. Buatlah nama database dan username nya (pada tutorial ini saya asumsikan anda sudah tahu cara membuat database dan user)
  3. Dari cPanel hosting, pilihlah PhpMyadmin pada kolom Database (kemungkinan tampilan dan layout akan berbeda pada tiap-tiap hosting)
  4. Jika anda sudah berhasil membuat database, maka otomatis nama database yang baru saja anda buat akan tampil di database list pada sisi kiri sidebar.
  5. Klik nama database yang baru saja anda buat tempat di mana anda akan menaruh databse web anda.
  6. Cari tab “Import” di posisi atas. Kemudian cari tombol browse, untuk memilih file SQL yang sudah anda export di komputer. Pilihlah database SQL tersebut lalu klik Open.
  7. Setelah itu klik tombol “Go”
  8. Setelah beberapa detik (tergantung besarnya file SQL dan kecepatan koneksi internet Anda), maka akan muncul keterangan bahwa database telah selesai di import. Pada tahap ini harusnya daftar table dan query sudah tampil di PhpMyadmin.
Sekarang database sudah anda pindahkan dari localhost ke hosting, lalu bagaimana langkah selanjutnya? Langkah selanjutnya adalah mengupload semua file ke server, caranya adalah:

C. File management

  1. Compress semua file yang ada dalam folder root web anda di localhost (misalnya C:\xampp\htdocs\tokobaruku). Ingat, ekstensi yang dapat digunakan adalah “.ZIP”, bukan .RAR karena kebanyakan hosting menggunakan Linux, jadi ekstensi RAR tidak compatible.
  2. Upload zip file hasil compress tadi ke server anda. Di sini tergantung keinginan anda, jika anda ingin menginstall prestashop ke root (misal anda menginginkan alamat web jadi www.namatokoanda.com), maka anda harus menginstallnya di folder root, biasanya di public_html. Namun jika anda menginginkan di sub folder (misal: www.namatokoanda.com/shop) maka anda harus membuat folder baru dengan nama “shop” di public_html dan mengupload zip tadi ke dalamnya.
  3. etelah selesai, silakan extract zip file tadi.

D. File Configuration

Setelah anda mengekstrak zip file, silakan konfigurasikan sebagai berikut:
  1. Cari folder “config” kemudian klik file dengan nama “settings.inc.php”.
  2. Klik “edit”
  3. Rubah kode di dalamnya dan sesuaikan dengan detail database dan folder anda, kemudian simpan. Kode tersebut seperti di bawah ini:
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    9
    10
    11
    12
    13
    14
    15
    16
    17
    18
    <?php
    define('_DB_SERVER_', 'localhost');
    define('_DB_NAME_', 'bajuseri');
    define('_DB_USER_', 'root');
    define('_DB_PASSWD_', '');
    define('_DB_PREFIX_', 'ps_');
    define('_MYSQL_ENGINE_', 'InnoDB');
    define('_PS_CACHING_SYSTEM_', 'CacheMemcache');
    define('_PS_CACHE_ENABLED_', '0');
    define('_MEDIA_SERVER_1_', '');
    define('_MEDIA_SERVER_2_', '');
    define('_MEDIA_SERVER_3_', '');
    define('_COOKIE_KEY_', 'Ip4x3dNJCtD8faB0K9Ps7WBmLIo2tSDEVI7iPn7oGd6zhFV7WZ4TwzPx');
    define('_COOKIE_IV_', '6d94k5OM');
    define('_PS_CREATION_DATE_', '2012-12-18');
    define('_PS_VERSION_', '1.5.2.0');
    define('_RIJNDAEL_KEY_', 'FbjSOJWa0u5oh1AyrixF82SjdScuYVB8');
    define('_RIJNDAEL_IV_', 'T90okbrUY1r1KgHkCQTKGA==');
  4. Ubahlah konfigurasi hanya 5 baris pertama yaitu:
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    <?php
    define('_DB_SERVER_', 'localhost');
    define('_DB_NAME_', 'bajuseri');
    define('_DB_USER_', 'root');
    define('_DB_PASSWD_', '');
    define('_DB_PREFIX_', 'ps_');
    • Baris pertama adalah nama server, biasanya hampir semua hosting mempunyai nameserver “Localhost”, jadi biarkan saja.
    • Baris ke dua adalah Nama database, ganti dengan nama database yang tadi anda buat
    • Baris ke tiga adalah nama user, ganti dengan nama user yang tadi anda buat
    • Baris ke empat adalah paswword database, ganti sesuai password database anda
    • Baris ke lima adalah nama Prefix, secara default nama prefix prestashop adalah “PS_”, namun anda dapat menyesuaikan sesuai dengan nama prefix database anda

E. Database configuration

Setelah selesai mengkonfigurasi file config, silakan kembali ke PhpMyadmin.
  1. Klik nama database anda tadi.
  2. Di sidebar sebelah kiri, carilah table dengan nama “ps_configuration” lalu klik.
  3. Di sebelah kanan carilah table dengan nama sebagai berikut lalu ubah sesuai dengan nama domain anda (biasanya pada halaman ke 6,7 atau 8):PS_SHOP_DOMAIN
    PS_SHOP_DOMAIN_SSLBiasanya value secara default karena sebelumnya anda menginstalnya di localhost, maka valuenya adalah “localhost”Ganti dengan nama domain anda, misal: www.namadomainku.com, ubah keduanya dengan value yang sama.
  4. Kemudian di sidebar sebelah kiri cari table dengan nama “PS_SHOP_URL”, lalu klik, maka di sebelah kanan akan muncul satu table PS_SHOP_URL lalu klik edit. Ubah value pada column sebagai berikut:domain <– isikan dengan nama domain anda
    domain_ssl <– isikan nama domain anda
    physical_uri <– ini adalah tempat di mana file anda berada, jika berada di sub folder maka isi dengan nama foldernya (misal: shop), tapi jika file berada di root folder / public_html, maka cukup di isi dengan satu garis murung/slash yaitu “/” (tanpa tanda petik)
Proses pemindahan sudah selesai, silakan login ke backoffice anda yang baru, setelah masuk jangan lupa untuk menggenerate .htacess dengan cara, klik tab “Preference > SEO & URLs”, scroll ke bawah dan centang :
  • friendly url : YES
  • Automatically redirect to Canonical URL : YES
Lalu simpan, untuk menggenerate file .htaccess anda yang baru.
Demikian, tutorial lengkap dan detail mengenai cara memindahakan web prestashop dari localhost ke online server. Tutorial ini juga bisa digunakan jika anda ingin memindahkan prestashop dari satu server ke server yang lain.
Mohon maaf jika bahasanya agak belepotan, saya hanya berusaha menerangkan se-detail-detailnya. Silakan ajukan pertanyaan atau komentar jika anda merasa masih bingung dengan penjelasan saya.

Source : http://pohonkreatif.com/blog/memindahkan-prestashop-versi-1-5/